Tuesday, December 2, 2014

Pengaruh Penggunaan Gadget di Kalangan Mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta

Di era globalisasi ini teknologi semakin canggih dan semakin bagus. Teknologi adalah salah satu yang berkembang pesat dalam masyarakat ini, bahkan setiap hari teknologi mengalami perkembangan. Teknologi dalam era globalisasi ini telah memengaruhi masyarakat dan sekitarnya dengan banyak cara. Dalam beberapa kelompok masyarakat, teknologi telah banyak memiliki berbagai manfaat. Salah satu kemajuan teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini adalah gadget.


Gadget adalah sebuah teknologi ataupun inovasi yang memiliki banyak manfaat yang salah satunya dapat membantu dan mempermudah pekerjaan seseorang. Pada era teknologi yang sudah canggih ini gadget merupakan salah satu kebutuhan pada saat ini. Mulai dari anak dalam usia dini pasti sudah memerlukan gadget. Apalagi di era sekarang ini gadget sudah berkembang dengan aplikasi yang canggih dan rata-rata semua yang di butuhkan sudah terdapat di gadget atau apapun yang kita ingin lakukan dapat di kerjakan dalam benda ini. Maka dari itu, banyak sekali orang yang menggunakan gadget ini selain sebagai kebutuhan dalam membantu menyelesaikan pekerjaan juga untuk komunikasi serta mendapatkan informasi.

Bukan hanya itu, tetapi gadget sudah merambah ke dunia pendidikan salah satunya merambah ke kalangan mahasiswa. Hampir semua mahasiswa mempunyai gadget.  Gadget memiliki beberapa manfaat terutama di kalangan mahasiswa, salah satunya seperti e-mail. E-mail adalah salah satu fasilitas yang sering di gunakan terutama oleh mahasiswa, dengan adanya gadget dapat memudahkan mahasiswa dalam kirim dan terima tugas perkuliahan. Selain itu, kelebihan gadget bagi mahasiswa dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari bahan referensi perkuliahan sehingga memudahkan mahasiswa dalam mengerjakan tugas karena dapat di kerjakan juga dalam gadget. Mahasiswa Ilmu Komunikasi, misalnya mereka dituntut untuk selalu update mengenai berita apa yang terjadi. Agar tak ketinggalan berita, mahasiswa memanfaatkan kecanggihan gadget untuk mengakses informasi dimanapun dan kapanpun. Namun sayangnya, tak semua mahasiswa menggunakan gadget dengan cara yang positif. Ada beberapa mahasiswa yang menyalahgunakan penggunaan gadget.

Kecenderungan penyalahgunaan terhadap gadget juga terlihat pada mahasiswa yang tidak pernah bisa terlepas dari gadget mereka terlebih seperti smartphone atau laptop. Sangat lazim kita temui mahasiswa yang selalu membawa smartphone di tangan mereka.


Karena memang teknologi jaman sekarang yang sangat canggih, semua informasi dan hal-hal yang berbau update bahkan yang mampu menjangkau seluruh dunia pun dapat diakses hanya melalui smartphone, sehingga sangat riskan untuk disalahgunakan. Seperti misalnya laptop yang diperbolehkan pada saat perkuliahan yang memang untuk keperluan kuliah, namun terkadang disalahgunakan oleh beberapa mahasiswa untuk online keperluan pribadi.

Mahasiswa dengan gadget adalah satu kesatuan yang tak bisa di pisahkan dan merupakan suatu tuntutan kebutuhan. Dan juga dengan menggunakan gadget lebih memudahkan mahasiswa dalam menjalankan segala aktifitas perkuliahannya selain berfungsi sebagai alat komunikasi ke sesama teman ataupun orang lain. Kebutuhan akan informasi mengakibatkan timbulnya ketergantungan terhadap gadget. Ketergantungan tersebut memang dapat di nilai positif dan negatif, tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Semuanya kembali lagi ke individu masing-masing, bagaimana dia dapat memanfaatkan gadget secara baik dan benar.

Kami merasa tertarik untuk memilih judul “Pengaruh Penggunaan Gadget di Kalangan Mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta” karena kami menganggap bahwa sebagian besar mahasiswa saat ini hidupnya bergantung pada teknologi zaman sekarang yang disebut dengan gadget. Kami merasa bahwa mahasiswa kini sangat dimanjakan dengan gadget dan dengan segala macam kecanggihannya, oleh karena itu penggunaan terhadap gadget kian dipersalahgunakan. Gadget yang seharusnya hanya menjadi alat pendamping dalam memperoleh informasi secara lebih luas kini beralih fungsi menjadi pedoman hidup para mahasiswa karena kecanggihannya yang dapat menjangkau hingga ke seluruh dunia. Alasan kami memilih judul tersebut juga karena kami ingin mengetahui secara lebih dalam mengenai seberapa besar pengaruh gadget dikalangan mahasiswa, baik di bidang studi maupun non studi. Kami juga ingin mengetahui lebih dalam mengenai dampak positif maupun negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan dikalangan mahasiswa. Hal tersebut sangat penting diketahui oleh mahasiswa agar mahasiswa mampu mengatur pola kehidupannya baik di bidang studi maupun non studi dengan teknologi yang semakin berkembang seperti sekarang ini. Dan yang terakhir dalam makalah ini kami ingin menyampaikan pesan kepada teman-teman mahasiswa bahwa alangkah baiknya bila kita mampu mengontrol penggunaan dari gadget agar hidup kita tidak serba instan dan selalu bergantung pada kecanggihan gadget, karena masih banyak hal-hal positif dan luas yang dapat kita lakukan untuk memperoleh hal-hal baru di luar sana.

Di dalam blog ini kami akan membahas tentang gadget yang sedang marak-maraknya digunakan oleh mahasiswa Atma Jaya Jakarta seperti smartphone dan laptop. Seperti yang kita ketahui, seiring dengan majunya perkembangan teknologi, dalam kegiatan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari gadget.


Gadget sangat berperan penting bagi kehidupan manusia guna untuk berkomunikasi, memperbanyak relasi, menambah wawasan dan pengetahuan, pendidikan, bisnis, dan lain-lain. Mereka selalu mengandalkan gadget dalam setiap pekerjaannya, entah itu smartphone atau laptop. Namun disisi lain terjadi hal yang berlawanan disebabkan oleh faktor keteledoran pemakainya atau kekurang tepatan dalam memanfaatkan fungsi yang sebenarnya. Biasanya, mahasiswa tidak ingin terlihat gaptek (gagap teknologi) atau ketinggalan zaman maka dari itu gadget merupakan hal penting bagi mereka. Para mahasiswa menggunakan gadget sebagai alat untuk mempertahankan reputasinya. Mereka merasa gengsi bila tidak memiliki gadget yg canggih. Statement yang biasanya mereka bilang “Nggak bisa hidup dan terlepas dari gadget, rasanya berat kalau gak ada gadget yang di genggam.".

Tujuan kami membuat kampanye tentang “Pengaruh Penggunaan Gadget di Kalangan Mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta” adalah:

  • Untuk menambah wawasan kami mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengaruh gadget pada mahasiswa.
  • Mengetahui dampak positif maupun negatif terhadap gaya hidup dan perilaku dari penggunaan gadget dikalangan mahasiswa.
  • Mengetahui seberapa penting penggunaan atau konsumerisme gadget bagi kehidupan mahasiswa.
  • Sebagai bahan referensi untuk pembaca.

Target yang diharapkan setelah adanya kampanye yang kami buat ini adalah ingin menyadarkan kepada para mahasiswa Atma Jaya Jakarta, bahwa sekarang ini kita seakan-akan diperalat oleh teknologi. Contoh konkritnya ketika kita bangun di pagi hari hal pertama yang kita lakukan adalah mengecek smartphone kita, bukan? Padahal seharusnya ada hal lain yang masih bisa kita lakukan ketika kita bangun di pagi hari. Teknologi bahkan bisa merugikan kita disamping kegunaannya.

Maka dari itu efek yang kami harapkan setelah kami membuat kampanye ini adalah adanya kesadaran dari para mahasiswa. Kesadaran bahwa berkomunikasi lewat gadget tidak lebih baik dari berkomunikasi secara face to face. Teknologi dapat membuat kita menjadi pribadi yang ansos (anti sosial). Bagaimanapun juga gadget menimbulkan dampak negatif bagi manusia. Seperti; hambatan perkembangan, adiksi, radiasi, dan lain-lain. Bukan berarti kita tidak boleh sama sekali menggunakan gadget di dalam kegiatan kita. Tetapi, kami ingin mengajak para mahasiswa Atma Jaya Jakarta khususnya untuk tidak mengutamakan gadget dalam menjalani aktifitas sehari-hari.


Sunday, November 16, 2014

Forrest Gump


“Run forrest run forest…. Ruuun”, ucap Jenny sahabat sejati Forrest dalam film Forrest Gump. Film Forrest Gump merupakan salah satu film inspiratif yang telah mendapatkan berbagai penghargaan.

Film ini berkisah tentang seorang anak yang terlahir dengan keadaan kurang sempurna. Namanya Forrest Gump. Ada sedikit kelainan pada kakinya sehingga dia harus memakai penjepit kaki sebagai alat bantu. Selalin itu mentalnya juga agak terbelakang. Tetapi itu tak membuat kasih sayang ibunya berkurang. Ibunya selalu mengajarkannya tentang hikmah-hikmah kehidupan. Mungkin itu yang membuatnya bisa terus hidup dengan ketulusan hati.


Semasa kecil, banyak anak-anak yang tidak mau berteman dengan dengan Forrest. Alasannya karena dia berbeda. Untunglah ada peri kecil nan cantik yang mau berteman dengannya. Dialah Jenny, teman satu-satunya yang dimiliki Forrest Gump pada saat itu. Jenny pulalah yang membuat Forrest bisa berlari kencang tanpa memakai penjepit kaki lagi. Momennya saat Forrest diolok-olok, Jenny menyuruhnya berlari. Lari. Lari. Sekencang-kencangnya.

Tanpa disadari Forrest berlari dengan kencang sekali. Dari situlah jalan suksesnya mulai terbuka. Karena bakat larinya, ia direkrut masuk kedalam tim football. Forrest pun sukses menjadi pemain football karena larinya yang cepat sekali bagai angin. Dia menjadi bintang. Tidak berhenti disitu saja, suksesnya terus berlanjut. Ia masuk ke kesatuan tentara, lalu menjadi pahlawan saat perang Vietnam. Ia juga menemukan bakat barunya, ia pandai bermain ping-pong. Lagi-lagi dia menjadi bintang.


Bagi saya film ini banyak mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan. Ketulusan hati, ketabahan hidup, dan semangat untuk terus berjuang diramu menjadi satu paket dalam film ini. Ada salah satu bagian dialog yang paling menyentuh hati saya. Dialog antara Forrest dan Ibunya disaat-saat kematian ibunya.

Forrest Gump: What’s the matter, Mama?
Mrs. Gump: I’m dying, Forrest. Come on in, sit down over here.
Forrest Gump: Why are you dying, Mama?
Mrs. Gump: It’s my time. It’s just my time. Oh, now, don’t you be afraid, sweetheart. Death is just a part of life. Something we’re all destined to do. I didn’t know it, but I was destined to be your mama. I did the best I could.
Forrest Gump: You did good.
Mrs. Gump: Well, I happen to believe you make your own destiny. You have to do the best with what God gave you.
Forrest Gump: What’s my destiny, Mama?
Mrs. Gump: You’re gonna have to figure that out for yourself. Life is a box of chocolates, Forrest. You never know what you’re gonna to get.
Forrest Gump: [voice over] Mama always had a way of explaining things so I could understand them.
Mrs. Gump: I will miss you, Forrest.
Forrest Gump: [voice over] She had got the cancer and died on a Tuesday. I bought her a new hat with little flowers on it.
[back on the bus bench where the elderly woman sitting next to Forrest is crying]
Forrest Gump: And that’s all I have to say about that.
Konteks sosial yang saya dapatkan dari film ini yaitu kepribadian adalah pola unik atau khas dari pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang dimiliki oleh setiap orang yang membedakan orang satu dengan lainnya dan tidak mudah berubah dalam lintas waktu atau situasi. Perkembangan kepribadian disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor hereditas (bentuk tubuh, cairan tubuh, dan keturunan) dan faktor lingkungan (lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat). Perlakuan dan perawatan yang baik dari orang tua dapat membawa dampak yang baik bagi perkembangan anak dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga anak dapat menjadi pribadi yang sehat. Anak yang dibesarkan di dalam lingkungan yng harmonis, yaitu dengan penuh curahan kasih sayang, perhatian, dukungan, dan bimbingan di bidang agama, maka kepribadian anak tersebut cenderung positif dan sehat. Sedangkan anak yang dibesarkan dari lingkungan keluarga yang broken home (orang tua berpisah), kurang harmonis, penuh kekerasan, orang tua yang diktator, orang tua yang peduli dengan anak, maka perkembangan kepribadiannya cenderung mengalami distorsi atau mengalami kelainan dalam penyesuaian diri.

Adinda Intan Nurbaity
2013 – 022 – 083

Wednesday, September 24, 2014

Yoris Sebastian; Sukses Berkat Ide Kreatif


Dari banyaknya rubrik Sosok di Kompas (20/9), saya tertarik pada prestasi pria muda Yoris Sebastian. Siapakah Yoris Sebastian ini? Yoris Sebastian ini adalah pria kelahiran Ujung Pandang, 5 Agustus 1972 yang patut diacungi jempol dengan sejumlah prestasi yang telah diraih di usia mudanya. Pria yang akrab disapa Yoris ini dikenal di masyarakat dalam hal inovasi dan ide kreatif. Dengan segenap kreatifitas yang dimilikinya, ia berhasil meraih sejumlah penghargaan nasional dan internasional.
Yoris Sebastian mempunyai pekerjaan yang ”tidak biasa” bagi kebanyakan orang. Ia menjual ide-ide kreatif untuk kliennya.  Baru-baru ini Yoris meluncurkan buku berjudul "Oh My Goodness: Buku Pintar Seorang Creative Junkies" dengan menggandeng penerbit Gramedia Pustaka Utama. Buku ini membocorkan cara-cara Yoris sehingga menjadi sosok kreatif dan meraih berbagai prestasi di usia yang relatif muda. 
Yoris juga tercatat sebagai General Manager Hard Rock Cafe termuda di Asia saat berusia 26 tahun lantaran berbagai inovasi bisnis termasuk program I Like Monday. Jika semua tempat hiburan membuat event di hari libur atau weekend, ia justru mengadakan sebuah event-event music di hari Senin yang nota bene hari paling sepi untuk orang menikmati hiburan. Ia dianggap berhasil mengubah hari Senin menjadi hari paling ramai dalam sepekan. Yoris pun meraih penghargaan Indonesia Young Marketers Awards 2003 untuk program musik rancangannya ini. Beragam penghargaan lain juga ia dapat di usia mudanya seperti memenangkan International Young Creative Entrepreneur of the Year Awards 2006 dari British Council. Penghargaan lain yang diraihnya adalah MURI untuk program Destination Nowhere di tahun 2003.
Meraih kesuksesan di usia muda bukanlah suatu perkara yang mudah, dibutuhkan mental kuat, semangat pantang menyerah, dan ide cemerlang yang didukung kreatifitas tinggi. Maka dari itu, di mulailah sejak dini untuk berusaha mencapai kesuksesan di masa depan. Semoga prestasi-prestasi Yoris ini dapat menginspirasi serta memotivasikan kita semua. J



Adinda Intan Nurbaity
2013 – 022 – 083

Wednesday, September 10, 2014

Luasnya Jaringan Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi melalui jejaring sosial. Jejaring sosial merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi  yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang dapat membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Twitter, Path, dan lain sebagainya. Namun, pada saat ini jejaring sosial yang sedang marak adalah Path. Disini, saya akan membahas mengenai dampak konflik dari jejaring sosial Path yang baru saja terjadi pada masyarakat Indonesia.
Ya.. Pasti, sudah tidak asing lagi mendengar kata konflik. Banyak sekali konflik yang terjadi di sekitar kita tanpa kita sadari. Konflik ini sendiri dapat terjadi tidak hanya dari masalah yang besar saja, melalui masalah yang kecil atau sepele pun dapat menjadi besar. Salah satu contoh konflik yang saya ingin ambil dan bahas adalah konflik Florence Sihombing, mahasiswa S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang mengungkapkan kekesalannya di jejaring sosial Path.
Tepat pada Kamis, 28 Agustus 2014 kemarin, Florence yang menggunakan sepeda motor sedang mengantri membeli bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Lempuyangan, Yogyakarta. Saat itu, ia hendak membeli Pertamax yang menyelonong memotong antrian mobil hingga sampai akhirnya ditegur oleh salah anggota TNI yang berjaga. Ia marah namun tetap tidak boleh memotong antrian.
Merasa tidak terima dan kecewa dengan kejadian tersebut, sekeluar dari SPBU, Florence menumpahkan serta meluapkan kekesalannya di jejaring sosial Path. Salah satu ungkapan kekesalannya, yaitu: "Jogja miskin, tolol, miskin, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta, Bandung, jangan mau tinggal di Jogja”, karena dinilai menjelekkan dan menghina warga Yogyakarta, status itu kemudian disebar di media jejaring sosial dan mendapat reaksi negatif dari masyarakat. Florence pun di cerca.
Lalu pada Jumat, 29 Agustus 2014, Florence meminta maaf kepada masyarakat dan Raja Keraton Sri Sultan Hamengkubuwono X. Ia mengaku tidak memiliki maksud menghina atau mencemarkan nama baik Yogyakarta. Tetapi, Florence tidak meminta maaf secara langsung dan terbuka pada publik, melainkan melalui pernyataan tertulis yang dibacakan oleh pengacaranya, Wibowo Malik.
Setelah meminta maaf yang diwakili oleh pengacaranya itu, pada Sabtu, 30 Agustus 2014, Penyidik Reserse Kriminal Khusus Polda D.I. Yogyakarta memeriksa Florence. Segera setelah disidik, status Florence yang semula terlapor ditingkatkan menjadi tersangka, dan saat itu juga ditahan.
Adanya, konflik Florence yang terjadi ini saya pribadi ingin memberikan sedikit pesan kepada pembaca untuk berhati-hati dalam bertutur kata. Sebab, seperti yang kalian ketahui media sosial itu bersifat sangat luas. Kita pun harus dapat membedakan serta memilah mana pernyataan yang bersifat positif dan mana juga pernyataan yang bersifat negatif. Maka dari itu, mulai sekarang selektif lah dalam segala hal agar tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan.


Adinda Intan Nurbaity
2013 – 022 – 083